Categories
Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor

Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor

Saningrat si tukang becak merupakan sosok yang sangat inspiratif dalam memberikan pendidikan kepada anaknya. Beliau adalah seorang tukang becak yang tidak pernah lelah bekerja untuk menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang paling tinggi. Ia merupakan seorang tukang becak berusia 43 tahun yang berhasil mengantarkan anaknya hingga lulus menjadi seorang doctor.

Pasangan suami istri beliau dan Rusmiati ini bahkan tidak pernah menyangka bahwa mereka bisa melakukan hal tersebut. Mereka tinggal di sebuah desa di Pamekasan Jawa Timur tepatnya di Desa Teja Timur. Selain berprofesi sebagai tukang becak, ia juga menjadi seorang buruh tani dalam kehidupan sehari-harinya.

Cibiran Tetangga Tidak Membuat Saningrat Patah Semangat

Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor
Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor

Anak pengayuh becak bernama Lailatul ini memang merupakan anak yang terbilang pintar. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan SD hingga ke SMA dengan nilai yang memuaskan. Saat pengayuh becak ini ingin mengkuliahkan anaknya di Surabaya selepas Lailatul SMA, tidak sedikit cibiran tetangga yang berlalu lalang di telinganya.

Bahkan, bapak pengayuh becak ini pun sempat membujuk Lailatul anaknya untuk meneruskan kuliahnya di Pamekasan saja. Cibiran tetangga yang berlalu lalang pun sangat menyakitkan hati. Uang dari mana yang akan mereka gunakan untuk menyekolahkan anaknya.

Apalagi, Saningrat si tukang becak dan keluarganya hanya tinggal di sepetak rumah yang sangat sederhana. Meskipun demikian, cibiran dari tetangga tersebut rupanya menjadi motivasi untuk keluarganya. Lailatul sendiri sudah terbiasa dengan cibiran tersebut.

Ia tetap bersikeras dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya di ITS Surabaya. Semua cibiran tetangga dijadikannya sebagai motivasi untuk terus maju. Lailatul bahkan mengatakan pada orang tuanya untuk tidak mengkhawatirkan biaya pendidikannya.

Ia berdoa agar orang tuanya mendapatkan rejeki yang lapang untuk membiayai pendidikannya sampai lulus. Doa dan harapan dari Lailatul tersebut pun membuat pengayuh becak ini terus bersemangat untuk bekerja keras.

Anak Tukang Becak Ini Lulus S3 dengan Hasil Memuaskan

Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor
Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor

Usaha dan harapan yang diiringi dengan kerja keras tentu saja membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Putri Saningrat si tukang becak, Lailatul pun akhirnya berhasil untuk menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang dokter. Ia menyelesaikan S3 nya dalam waktu yang cepat dan hasil yang memuaskan.

Lailatul Qomariyah, putri tukang becak ini memang dikenal sebagai anak yang sangat pintar dan cerdas. Sejak duduk di bangku SD, ia sudah mendapatkan peringkat di kelasnya. Hal itu dilakukan dengan perjuangannya sendiri.

Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor
Saningrat si Tukang Becak Kuliahkan Anaknya Hingga Jadi Doktor

Ayahnya bahkan tidak memberikan pendidikan khusus kepada anaknya karena biaya untuk kehidupan sehari-hari saja sudah sangat pas-pasan. Saningrat si tukang becak hanya bekerja sebagai pengayuh becak harian tanpa kenal lelah. Istrinya sendiri bekerja sebagai buruh tani.

Meskipun datang dari keluarga yang kurang beruntung, namun Lailatul Qomariyah rupanya selalu mendapat ranking pertama di SD. Hal itu terjadi berulang-ulang hingga ia lulus. Setelah lulus SD, Lailatul pun berkesempatan untuk bersekolah di SMP N 1 dan SMPN 4 Pamekasan.

Meskipun demikian, Lailatul mantap untuk meneruskan pendidikan menengah pertamanya di SMPN 4 Pamekasan. Hal ini tidak menjadi masalah. Terbukti, gadis kelahiran 16 Agustus 1992 ini selalu mendapatkan ranking satu di sekolah ini.

Selama kuliah S1, Bapak pengayuh becak ini tidak dimintai biaya kuliah dan hidup oleh Lailatul. Ia hidup mandiri sembari melakukan les privat dari rumah ke rumah. Dari setiap anak yang ia les ,Lailatul mendapatkan gaji 800 Ribu rupiah.

Uang yang didapatkan digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Ia juga memberikan sebagian untuk orang tuanya di Pamekasan. Bapak ini mengaku mengeluarkan uang untuk membeli motor dan membeli laptop anaknya.

Setelah itu, mereka justru sering dikirimi. Kisah anak tukang becak menjadi doctor ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua. Semua bisa terjadi dengan niat yang kuat dan tekad, seperti tekad bapak Saningrat si tukang becak dan putrinya Lailatul Qomariyah.