Seorang bocah 9 tahun jahit APD untuk membantu tenaga medis di saat banyak orang dewasa yang tidak mengikuti anjuran pemerintah terkait pandemi Corona. Hingga kini kasus COVID-19 masih berlangsung di beberapa negara. Pemerintah pun melakukan beragam upaya pembatasan sosial dan beragam kebijakan lainnya demi menghambat penularan virus Corona.
Namun banyak juga orang baik yang turut menjadi relawan semasa pandemi berlangsung. Ada banyak pihak yang terlibat untuk menggalang dana atau sebagai relawan yang terjun langsung di lapangan. Ternyata untuk menjadi relawan COVID-19 tidak harus dilakukan oleh orang dewasa saja.
Di Malaysia, ada relawan cilik yang bersedia menjahit APD setiap hari untuk kebutuhan para medis. Nur Afia Qistina Zamzuri atau yang biasa dipanggil Nur Afia memang belum terlalu paham dengan COVID-19. Namun ia bersedia membantu tenaga medis di rumah sakit terdekatnya dengan cara menjahit APD.
Dengan bimbingan serta pengawasan dari ibunya, Nur Afia memahami bahwa tenaga medis memerlukan alat pelindung supaya virus berbahaya tersebut tidak semakin menular kepada orang lain. Meskipun masih kecil, namun ia memiliki jiwa yang besar untuk membantu sesama.
Usia 5 Tahun Sudah Gemar Menjahit

Bocah 9 tahun jahit APD ini sudah berminat menjadi tenaga sukarelawan ketika mengetahui kabar bahwa sebuah rumah sakit sedang memerlukan bantuan APD. Ketika mendengar kabar tersebut, Ia merasa terpanggil untuk ikut membantu menjahit APD.
Awalnya Nur Afia sempat ragu menjahit APD, namun akhirnya ia mengabarkan niat tulusnya kepada ibunya. Di Malaysia sendiri kasus Corona sudah menjangkau lebih dari ratusan korban. Kasus penularannya pun sudah mencapai ribuan. Pemerintah setempat sudah mengeluarkan aturan mengenai PKP (Perintah Kawalan Pergerakan) sejak pertengahan Maret.
Kebijakan tersebut pun diubah menjadi PKPB (Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat) hingga awal Juni untuk mengatasi situasi dan kondisi seperti sekarang ini. Meningkatnya kebutuhan APD bagi para tenaga medis membuat bocah 9 tahun jahit APD ini bersemangat.
Sejak usia 5 tahun, Nur Afia sudah belajar menjahit. Kini ia pun sudah makin piawai menjahit pakaian. Dengan talenta yang ia miliki, Nur Afia dapat memproduksi setidaknya 4 APD setiap harinya. Afia menjahit APD hanya ketika waktu luang saja.
Semakin Termotivasi ketika APD Jahitannya Dipakai

Terhitung sejak bulan Maret, Nur Afia sudah berhasil membuat sebanyak 130 APD. APD tersebut ia berikan kepada 2 RS terdekat di rumahnya. Kebutuhan Rumah Sakit akan APD terus meningkat sehingga Nur Afia masih perlu membuat baju APD.
Meskipun dalam kondisi berpuasa selama bulan Ramadhan, Nur Afia tetap bersemangat menjahit APD. Bocah 9 tahun jahit APD ini semakin bersemangat dan termotivasi ketika APD buatannya dipakai tenaga medis. Sebagai ucapan terima kasih, para tenaga medis mengirimkan gambar baju APD buatan Nur Afia yang mereka kenakan selama bertugas.

Meski berpuasa, Nur Afia tetap melanjutkan produksi jubah APD. Dalam masa sekarang, ada 60 baju lagi APD yang perlu ia buat. Nur Afia bersemangat membuat APD sejak pagi-bagi setelah selesai sahur. Ia mengatakan kepada ibunya bahwa ia akan tetap membuat APD untuk menolong orang lain.
Ia juga berjanji menyelesaikan tugas sekolah http://45.77.241.123 terlebih dahulu. Setelah tidak ada tugas sekolah, Nur Afia baru membuat jubah APD. Kisah inspiratif ini menjadi penyegar bagi para pembaca di tengah ketidakpastian kondisi selama masa pandemi.
Anak kecil pun bisa berinisiatif serta membantu tenaga medis dalam mengatasi pandemi virus Corona di negaranya. Belajar dari bocah 9 tahun jahit APD yang berbagi dengan talentanya di masa pandemi, sudahkah Anda berbagi kepada sesama?